Gairahkan Spirit Belajar Anak di Masa Pandemi

Tiap anak memiliki karakter yang unik. Mereka generasi yang perlu arahan dan bimbingan kita orang tuanya. Bimbingan pengetahuan dan wawasan hingga keterampilan hidupnya. Namun, bagaimana agar anak bergairah belajar di masa pandemi? Bagaimana peran kita sebagai orang tua?


Sekolah Orang Tua SD Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Semarang menghadirkan Sukmadiarti, M.Psi sebagai narasumber. Beliau salah satu Psikolog, CEO Positive Consulting, Pendiri Parenting School Indonesia.  Kegiatan Sekolah Orang Tua ini dilaksanakan Sabtu, 25 Oktober 2020. Kegiatan yang mengambil tema "Gairahkan Spirit Belajar Anak di Masa Pandemi" dilaksanakan secara daring.
 Diikuti oleh guru dan orang tua siswa di SD Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Semarang. 




Masa pandemi membuat sebagian besar orang kaget dan mengalami banyak ketidaksiapan. Serangan psikologi hingga finansial menjadi tantangan yang harus dihadapi. Pandemi ini menyadarkan kita untuk cepat beradaptasi dan kembali kepada keluarga. Seimbang dalam pekerjaan dan pendidikan dalam keluarga. Pendidikan sejatinya dan utamanya berada di keluarga. Sekolah menjadi mitra orang tua dalam pendidikan anak. Masa pandemi ini sangat dirasakan orang tua memiliki peran yang sangat penting. Hal ini yang seringkali kurang diperhatikan di masa sebelumnya.

Kondisi belajar di rumah jelas berbeda di sekolah. Anak-anak dipola dengan aturan dan jadwal yang ditetapkan saat berada di sekolah. Pola ini dibiasakan dan menjadi kebiasaan. Konsistensi dengan aturan akan menjadi kebiasaan.

Spirit belajar anak dengan belajar dari rumah menjadi sangat variatif. Kondisi pola asuh dalam keluarga berperan penting dalam spirit belajar anak-anak. Orang tua perlu menjadikan anak merasa dicintai orang tuanya. Perhatian yang dicurahkan perlu disesuaikan usia perkembangannya tanpa berlebihan. Konsisten dalam menerapkan aturan dalam keluarga akan mempermudah dalam menggairahkan budaya belajar dan daya juang pada diri anak.

Tips sebagai orang tua agar dapat mendampingi belajar anak di rumah yaitu

  1. mengelola emosi
  2. ikhlas dalam  menerima kondisi yang dihadapi baik anak maupun lingkungan
  3. maafkan kekurangan anak
  4. optimalkan usaha pendampingan terhadap anak
  5. pasrahkan hasil yang telah kita lakukan kepada Allah SWT

Perhatian kepada perkembangan anak dan keluarga. untuk Indikator orang tua yang menjadikan anak menjadi prioritas. Hitunglah waktu yang dialokasikan untuk mendampingi tumbuh kembang anak. Wujudkan bentuk cinta kita dengan memberikan perhatian, membangun daya juang dan mengoptimalkan potensi positif yang mereka miliki.

Bagaimana menghadapi tantangan eksternal? Tegas dan konsisten dengan kesepakatan dan kebiasaan dalam keluarga. Berikan apresiasi kepada anak yang telah komitmen dengan kesepakatan. Ajukan pilihan kegiatan yang dapat dilakukan anak sehingga dapat menumbuhkan tanggung jawab terhadap diri anak. Latih daya juang anak dengan mendorong untuk tetap belajar tentang sesuatu yang kurang disukai. Perjuangan menghadapi segala kondisi baik yang disukai maupun kurang disukai. Berakit-rakit dahulu, bersenang-senang kemudian. 

Pola asuh kepada anak perlu disepakati dengan pasangan. Lakukan tidak di depan anak ketika ada berselisih paham. Terapi juga perasaan dan emosi diri terhadap pasangan.

Anak adalah amanah dan anugerah dari Allah SWT. Ia akan menjadi sarana orang tua untuk senantiasa belajar dan berjuang. Terimalah kondisi dan permasalahan yang dihadapi. Libatkan Allah SWT dalam tiap prosesnya pendampingan anak. Sinergi, harmonis dan kompak bersama pasangan menjadi salah satu kunci optimalnya tumbuh kembang anak. Anak merupakan cerminan dari bagian diri ayah dan ibunya. Sejatinya ketika melihat anak merupakan sedang melihat diri sendiri dan efek pola asuh yang diterapkan orang tua dan lingkungannya. Selalu membangun sinergi dengan sekolah sebagai mitra pendampingan tumbuh kembang anak. 

Post a Comment

أحدث أقدم