Tiap anak memiliki karakter yang unik. Mereka generasi yang perlu arahan dan bimbingan kita orang tuanya. Bimbingan pengetahuan dan wawasan hingga keterampilan hidupnya. Namun, bagaimana agar anak bergairah belajar di masa pandemi? Bagaimana peran kita sebagai orang tua?
Masa pandemi membuat sebagian besar orang kaget dan
mengalami banyak ketidaksiapan. Serangan psikologi hingga finansial menjadi
tantangan yang harus dihadapi. Pandemi ini menyadarkan kita untuk cepat
beradaptasi dan kembali kepada keluarga. Seimbang dalam pekerjaan dan
pendidikan dalam keluarga. Pendidikan sejatinya dan utamanya berada di
keluarga. Sekolah menjadi mitra orang tua dalam pendidikan anak. Masa pandemi
ini sangat dirasakan orang tua memiliki peran yang sangat penting. Hal ini yang
seringkali kurang diperhatikan di masa sebelumnya.
Kondisi belajar di rumah jelas berbeda di sekolah. Anak-anak
dipola dengan aturan dan jadwal yang ditetapkan saat berada di sekolah. Pola
ini dibiasakan dan menjadi kebiasaan. Konsistensi dengan aturan akan menjadi
kebiasaan.
Spirit belajar anak dengan belajar dari rumah menjadi sangat
variatif. Kondisi pola asuh dalam keluarga berperan penting dalam spirit
belajar anak-anak. Orang tua perlu menjadikan anak merasa dicintai orang
tuanya. Perhatian yang dicurahkan perlu disesuaikan usia perkembangannya tanpa
berlebihan. Konsisten dalam menerapkan aturan dalam keluarga akan mempermudah
dalam menggairahkan budaya belajar dan daya juang pada diri anak.
Tips sebagai orang tua agar dapat mendampingi belajar anak di rumah yaitu
- mengelola emosi
- ikhlas dalam menerima kondisi yang dihadapi baik anak maupun lingkungan
- maafkan kekurangan anak
- optimalkan usaha pendampingan terhadap anak
- pasrahkan hasil yang telah kita lakukan kepada Allah SWT
Perhatian kepada perkembangan anak dan keluarga. untuk Indikator
orang tua yang menjadikan anak menjadi prioritas. Hitunglah waktu yang
dialokasikan untuk mendampingi tumbuh kembang anak. Wujudkan bentuk cinta kita
dengan memberikan perhatian, membangun daya juang dan mengoptimalkan potensi
positif yang mereka miliki.
Bagaimana menghadapi tantangan eksternal? Tegas dan konsisten dengan kesepakatan dan kebiasaan dalam keluarga. Berikan apresiasi kepada anak yang telah komitmen dengan kesepakatan. Ajukan pilihan kegiatan yang dapat dilakukan anak sehingga dapat menumbuhkan tanggung jawab terhadap diri anak. Latih daya juang anak dengan mendorong untuk tetap belajar tentang sesuatu yang kurang disukai. Perjuangan menghadapi segala kondisi baik yang disukai maupun kurang disukai. Berakit-rakit dahulu, bersenang-senang kemudian.
Pola asuh kepada anak perlu disepakati dengan pasangan. Lakukan tidak di depan anak ketika ada berselisih paham. Terapi juga perasaan dan emosi diri terhadap pasangan.
Posting Komentar